Cintaku Tenggelam di Dasar Kawah Gunung Bromo
Kumpulan cerita pendek ini berlatar di kawah gunung bromo dan hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada banyak unsur kesengajaan.
Di tepi lubang besar yang berbentuk cekungan pada gunung berapi akibat letusan Gunung Merapi ini adalah latar cerita utamanya.
Momen ini sudah kupersiapkan jauh hari.dengan harapan akan menjadi momen indah yang akan tercatat dalam perjalanan hidupku kelak.
Namun semua itu tinggallah sebuah hayalan,seperti genangan air di tengah bentangan padang pasir,itu semua fatamorgana.Berharap pelangi indah,yang datang mendung hitam begitu kelamnya.
Bagaimana tidak?,keinginan untuk meminang gadis pujaanku gagal berantakan.Lamaranku di tolak lantaran Ia sudah menerima pinangan pria lain sebelumnya.
Bukan salahnya,bukan pula salah pria yang telah meminangnya. Mungkin ini sudah suratan taqdir dari Yang Kuasa, bahwa Ia bukanlah tulang rusukku yang telah lama kudambakan kehadirannya.
Perkenalanku dengan gadis itu,sebut saja namanya Vita,bermula saat Ia mulai bekerja di salah satu perusahaan pengolahan ikan di Kawasan Industri Gresik.di Perusahaan tersebut pula Aku bekerja untuk mengais rizki.
Ia di divisi produksi,sementara Aku di divisi marketing.Aku datang ke pabrik hanya untuk mengisi daftar absensi saja,maklum divisi marketing memaksaku untuk lebih sering di lapangan.selain mencari pelanggan baru,Aku pun bertugas untuk mengontrol keluar masuk barang hasil produksi agar seimbang antara produksi barang dan permintaan pasar.
Pertama kali Aku bertemu dengan gadis itu terjadi tanpa ada unsur kesengajaan sama sekali.Saat Aku buru-buru masuk kantor karena telat masuk kerja,tiba-tiba Ia muncul dari sebuah gang sempit yang sontak membuatku terkejut.Aku yang memang tergolong kagetan dengan spontan mengucap "AstaghfirullohalAdliim".
Aneh,tidak seperti biasanya,jika terkejut sudah pasti mengabsen daftar nama penghuni kebun binatang.Tapi kali ini berbeda.
Sejak saat itu,kami mulai akrab.Vita yang memang sosok gadis periang dan mudah bergaul dengan siapa saja,tidak canggung lagi untuk menyapa atau bahkan mengobral canda tawa.Seiring waktu yang berjalan meski tak berkaki,tumbuhlah perasaan yang hampir mirip seperti yang ku rasakan pada masa puber menginjak remaja dulu.Ya,mungkin saja Aku sedang jatuh cinta.
Ku coba untuk lari dari kenyataan ini.Aku berusaha melupakannya sekuat tenaga.beragam cara kulakukan,mulai semakin giat membaca buku yang memang hobbyku,membuat karya tulis lagi setelah beberapa saat pasif,gowes mengelilingi kota Gresik setiap hari,futsal mulai aktif lagi,hanya untuk menghapus ingatanku tentangnya.
Namun semua usahaku gagal total.Otak ini rasanya enggan untuk sejenak berhenti memikirkannya.Aku tak pernah minta,Aku pun tiada kuasa untuk menolak anugrah cinta dari Tuhan kepada HambaNya ini.
Karena gagal menghapus nama dan wajahnya dari ingatanku,Ku putuskan untuk mulai kian intens mendekati vita dengan penuh harap.Meski kadang tanggapannya bikin hati nyesek.dan berubah sangat menyenangkan di lain hari.tak jarang Ia memunjukkan perhatian lebih kepadaku.Inilah yang sempat membuatku yakin bahwa mungkin saja Ia juga merasa seperti apa yang Aku rasakan.
Aku pun berniat mengajak Vita liburan ke Gunung Bromo.Liburan yang sudah di rencanakan jauh hari oleh kawan seperjuangan di perusahaan tempat kami bekerja saat cuti lebaran tahun ini.Ajakanku di sambutnya positif.
Rencananya,di tepi kawah gunung Bromo itu nanti akan ku pinang Ia dengan sebuah cincin yang telah kupersiapkan sebelumnya.
Waktu liburan yang di jadwalkan pun tiba.Seperti rencana sebelumnya,kami berangkat rombongan dengan bersepeda dengan pasangan masing-masing.
Setelah sholat maghrib,Aku bergegas menjemput Vita ke rumahnya.Tapi naas,Aku mengalami kecelakaan dalam perjalanan,Aku terjatuh dari motor yang ku kendarai karena hendak menghindari pengendara motor lain yang sedang menyebrang jalan.
Untungnya,kecelakaan yang ku alami tidak parah,hanya mengalami luka-luka kecil di beberapa bagian kaki dan tanganku saja.
Karena di kejar waktu,Aku bergegas menghidupkan kembali motorku,dan melanjutkan titian jalan perjuanganku.
Selang beberapa menit kemudian,Aku sampai di tempat tujuan,rumah Vita.Ku ketuk pintuh rumah dan tak lupa kubucapkan salam.
"Assalaamu'alaikum..."
"WaAlaikumussalaam...".Terdengar suara yang tak asing lagi dari balik pintu.
"Silahkan masuk dulu,Mas...!".Sambut Vita.
"Ya,Makasih...".
"Lho...Mas,kenapa kamu?,kok ada darah di celanamu?".tanya vita agak kaget.
"Gak apa-apa,cuma kepeleset dikit tadi pas kesini".
"Ya Alloh Mas......Kita ke Puskesmas,Lukamu harus segera di obati,Kita batalkan acara ke Bromonya".Pintanya cemas.
"Gak apa-apa,Vit...cuma lecet dikit".
"Kalau gitu Aku obati dulu ya...?".
Vita bergegas mengambil perlengkapan P3K yang kebetulan sudah tersedia di rumahnya.
dengan penuh cekatan,Ia membersihkan luka-luka di kaki dan tanganku.tampak kecemasan di wajah manisnya.
"Sudah Vit,Kita berangkat sekarang.Sudah di tunggu teman-teman.Gak enak nanti mereka menunggu lama".
"Tapi,beneran kamu gak apa-apa,Mas?".
"Ya gak apa-apa kok.Kan sudah ku bilang tadi,cuma lecet dikit".
"Ya Udah,kalau gitu pamit dulu sama Ibu,Ya...!"
Vita manggil Ibunya,lali kami berpamitan dan segera berangkat ke tempat keberangkatan yang sudah kami sepakati sebelumnya.Setelah sampai,kami langsung berangkat menuju Gunung Bromo.
Jika sesuai jadwal,waktu yang akan kami tempuh sekitar 2,5 jam dengan jarak kurang lebih 99 KM dari tempat kami berangakat,Mojokerto.
Kebetulan kami sama-sama berasal dari kota Mojokerto,sementara Kota Gresik tempat kami merantau mengais rizki.
Sepanjang perjalanan,Aku hanya fokus untuk mencari kalimat yang tepat untuk mengungkapkan keinginanku pada Vita.sementara Vita,Ia banyak bercerita yang entah apa saja yang Ia ucapkan Aku sendiri hampir tak terlalu mengerti.Maklum fokus otak hanya pada bagaimana cara yang tepat untuk mengungkapkan niatanku.
Singkat cerita.setelah tertatih-tatih mendaki puncak Gunung Bromo,kami beserta rombongan pun sampai di pucak dengan selamat.
Aku sengaja menunggu beberapa saat untuk memulai aksi,agar tenaga yang terforsir saat pendakian pulih kembali.
Setelah dirasa sudah menemukan momen yang tepat,Aku bawa Vita ke area dekat tepi kawah gunung Bromo.
Di sana,ku memulai aksi lamaranku tanpa menghiraukan pengunjung lain yang mungkin saja memperhatikanku.
Dengan tubuh yang terasa kian menggigil dan jantung yang berdetak lebih kencang,ku mulai berlutut di depan Vita.Tanpa izin,Ku raih kedua tangannya.Ia tampak kebingungan,Ia hanya diam seakan mengizinkan apa yang Aku lakukan.
"Vit....entah sejak kapan Aku merasa jatuh cinta kepadamu?,Aku tak tahu.
Tapi Aku tahu,bahwa saat ini Aku benar-benar menyayangimu dan Aku beranikan diri melamamarmu untuk menjadi Ratu di Istanaku.
Jika Kamu terima,ambil dan pakailah cincin ini di jarimu.
Namun,andai Kamu menolak lamaranku,ambil dan lemparkan cincin ini ke kawah bromo itu".Ucapku dengan harapan Ia menerima permintaanku.
"Mas......???????".Sahut Vita singkat dengan menampakkan mimik wajah yang penuh keheranan dan tanda tanya.
Kuanggukkan kepala sebagai Isyarat meyakinkanya,bahwa ini nyata dan Ia harus segera mengambil keputusan.
Vita mengambil cincin yang ada di telapak tanganku.Aku pun tersenyum penuh harap.
"Mas.......cinta itu anugerah,Kita tidak bisa memintanya,kita juga tak kuasa untuk menolaknya.
Terima kasih banyak atas cintamu untukku.Tapi...Maaf,sudah terlambat,Mas.....".
"Maksud Kamu apa,Vit...?".tanyaku penasaran.
"Ya...Mas sudah terlambat.Aku sudah menerima lamaran Pria lain beberapa hari yang lalu.
dan Cincin ini,baiknya Mas simpan lagi.Aku yakin suatu saat nanti akan ada gadis lain yang lebih baik dan lebih berhak memakainya.Sekali lagi,Maaf ya...,Mas...!".
Mendengar ucapan Vita,hati serasa di tusuk pisau bertubi yang memaksa ruhku seakan terjatuh bebas ke dasar kawah Gunung favorit pendaki di wilayah jawa timur ini,meninggalkan jasadku yang tertunduk lunglai.
Namun,Aku berusaha menguasai diri dan segera bangkit dari dudukku.Ku sambut uluran tangan Vita yang mengulurkan tangannya beserta cincin yang sempat kuberikan padanya.
"Siapa pria beruntung itu,Vit...?".Tanyaku penasaran.
"Thony namanya,Mas...orang Gresik.Kami sudah lama saling kenal,meski demikian Kami tak pernah pacaran sebelumnya.Maaf ya,Mas...!". Jawab Vita.
"Ya Vit,Aku terima semua ini.Karena Aku yakin semua ini sudah ditaqdirkan Tuhan,skenarionya sudah tertulis sejak di LauhulMahfudh sana.
Aku sebagai Manusia hanya kuasa untuk berusaha,Keputusan hasilnya merupakan hak pererogatif Tuhan".Jelasku singkat.
Aku berusaha menerima semua ini dengan segenap lapangnya dada. Meski sejujurnya rasa cintaku telah tenggelam di dasar kawah gunung bromo.
Kubalut kekecawaan dengan jubah senyuman,meski hati serasa remuk redam.dengan harapan Ia tak terlalu memikirkan apa yang baru saja terjadi.
Di tepi lubang besar yang berbentuk cekungan pada gunung berapi akibat letusan Gunung Merapi ini adalah latar cerita utamanya.
CINTAKU TENGGELAM DI DASAR KAWAH GUNUNG BROMO
Momen ini sudah kupersiapkan jauh hari.dengan harapan akan menjadi momen indah yang akan tercatat dalam perjalanan hidupku kelak.
Namun semua itu tinggallah sebuah hayalan,seperti genangan air di tengah bentangan padang pasir,itu semua fatamorgana.Berharap pelangi indah,yang datang mendung hitam begitu kelamnya.
Bagaimana tidak?,keinginan untuk meminang gadis pujaanku gagal berantakan.Lamaranku di tolak lantaran Ia sudah menerima pinangan pria lain sebelumnya.
Bukan salahnya,bukan pula salah pria yang telah meminangnya. Mungkin ini sudah suratan taqdir dari Yang Kuasa, bahwa Ia bukanlah tulang rusukku yang telah lama kudambakan kehadirannya.
Perkenalanku dengan gadis itu,sebut saja namanya Vita,bermula saat Ia mulai bekerja di salah satu perusahaan pengolahan ikan di Kawasan Industri Gresik.di Perusahaan tersebut pula Aku bekerja untuk mengais rizki.
Ia di divisi produksi,sementara Aku di divisi marketing.Aku datang ke pabrik hanya untuk mengisi daftar absensi saja,maklum divisi marketing memaksaku untuk lebih sering di lapangan.selain mencari pelanggan baru,Aku pun bertugas untuk mengontrol keluar masuk barang hasil produksi agar seimbang antara produksi barang dan permintaan pasar.
Pertama kali Aku bertemu dengan gadis itu terjadi tanpa ada unsur kesengajaan sama sekali.Saat Aku buru-buru masuk kantor karena telat masuk kerja,tiba-tiba Ia muncul dari sebuah gang sempit yang sontak membuatku terkejut.Aku yang memang tergolong kagetan dengan spontan mengucap "AstaghfirullohalAdliim".
Aneh,tidak seperti biasanya,jika terkejut sudah pasti mengabsen daftar nama penghuni kebun binatang.Tapi kali ini berbeda.
Sejak saat itu,kami mulai akrab.Vita yang memang sosok gadis periang dan mudah bergaul dengan siapa saja,tidak canggung lagi untuk menyapa atau bahkan mengobral canda tawa.Seiring waktu yang berjalan meski tak berkaki,tumbuhlah perasaan yang hampir mirip seperti yang ku rasakan pada masa puber menginjak remaja dulu.Ya,mungkin saja Aku sedang jatuh cinta.
Ku coba untuk lari dari kenyataan ini.Aku berusaha melupakannya sekuat tenaga.beragam cara kulakukan,mulai semakin giat membaca buku yang memang hobbyku,membuat karya tulis lagi setelah beberapa saat pasif,gowes mengelilingi kota Gresik setiap hari,futsal mulai aktif lagi,hanya untuk menghapus ingatanku tentangnya.
Namun semua usahaku gagal total.Otak ini rasanya enggan untuk sejenak berhenti memikirkannya.Aku tak pernah minta,Aku pun tiada kuasa untuk menolak anugrah cinta dari Tuhan kepada HambaNya ini.
Karena gagal menghapus nama dan wajahnya dari ingatanku,Ku putuskan untuk mulai kian intens mendekati vita dengan penuh harap.Meski kadang tanggapannya bikin hati nyesek.dan berubah sangat menyenangkan di lain hari.tak jarang Ia memunjukkan perhatian lebih kepadaku.Inilah yang sempat membuatku yakin bahwa mungkin saja Ia juga merasa seperti apa yang Aku rasakan.
Aku pun berniat mengajak Vita liburan ke Gunung Bromo.Liburan yang sudah di rencanakan jauh hari oleh kawan seperjuangan di perusahaan tempat kami bekerja saat cuti lebaran tahun ini.Ajakanku di sambutnya positif.
Rencananya,di tepi kawah gunung Bromo itu nanti akan ku pinang Ia dengan sebuah cincin yang telah kupersiapkan sebelumnya.
Waktu liburan yang di jadwalkan pun tiba.Seperti rencana sebelumnya,kami berangkat rombongan dengan bersepeda dengan pasangan masing-masing.
Setelah sholat maghrib,Aku bergegas menjemput Vita ke rumahnya.Tapi naas,Aku mengalami kecelakaan dalam perjalanan,Aku terjatuh dari motor yang ku kendarai karena hendak menghindari pengendara motor lain yang sedang menyebrang jalan.
Untungnya,kecelakaan yang ku alami tidak parah,hanya mengalami luka-luka kecil di beberapa bagian kaki dan tanganku saja.
Karena di kejar waktu,Aku bergegas menghidupkan kembali motorku,dan melanjutkan titian jalan perjuanganku.
Selang beberapa menit kemudian,Aku sampai di tempat tujuan,rumah Vita.Ku ketuk pintuh rumah dan tak lupa kubucapkan salam.
"Assalaamu'alaikum..."
"WaAlaikumussalaam...".Terdengar suara yang tak asing lagi dari balik pintu.
"Silahkan masuk dulu,Mas...!".Sambut Vita.
"Ya,Makasih...".
"Lho...Mas,kenapa kamu?,kok ada darah di celanamu?".tanya vita agak kaget.
"Gak apa-apa,cuma kepeleset dikit tadi pas kesini".
"Ya Alloh Mas......Kita ke Puskesmas,Lukamu harus segera di obati,Kita batalkan acara ke Bromonya".Pintanya cemas.
"Gak apa-apa,Vit...cuma lecet dikit".
"Kalau gitu Aku obati dulu ya...?".
Vita bergegas mengambil perlengkapan P3K yang kebetulan sudah tersedia di rumahnya.
dengan penuh cekatan,Ia membersihkan luka-luka di kaki dan tanganku.tampak kecemasan di wajah manisnya.
"Sudah Vit,Kita berangkat sekarang.Sudah di tunggu teman-teman.Gak enak nanti mereka menunggu lama".
"Tapi,beneran kamu gak apa-apa,Mas?".
"Ya gak apa-apa kok.Kan sudah ku bilang tadi,cuma lecet dikit".
"Ya Udah,kalau gitu pamit dulu sama Ibu,Ya...!"
Vita manggil Ibunya,lali kami berpamitan dan segera berangkat ke tempat keberangkatan yang sudah kami sepakati sebelumnya.Setelah sampai,kami langsung berangkat menuju Gunung Bromo.
Jika sesuai jadwal,waktu yang akan kami tempuh sekitar 2,5 jam dengan jarak kurang lebih 99 KM dari tempat kami berangakat,Mojokerto.
Kebetulan kami sama-sama berasal dari kota Mojokerto,sementara Kota Gresik tempat kami merantau mengais rizki.
Sepanjang perjalanan,Aku hanya fokus untuk mencari kalimat yang tepat untuk mengungkapkan keinginanku pada Vita.sementara Vita,Ia banyak bercerita yang entah apa saja yang Ia ucapkan Aku sendiri hampir tak terlalu mengerti.Maklum fokus otak hanya pada bagaimana cara yang tepat untuk mengungkapkan niatanku.
Singkat cerita.setelah tertatih-tatih mendaki puncak Gunung Bromo,kami beserta rombongan pun sampai di pucak dengan selamat.
Aku sengaja menunggu beberapa saat untuk memulai aksi,agar tenaga yang terforsir saat pendakian pulih kembali.
Setelah dirasa sudah menemukan momen yang tepat,Aku bawa Vita ke area dekat tepi kawah gunung Bromo.
Di sana,ku memulai aksi lamaranku tanpa menghiraukan pengunjung lain yang mungkin saja memperhatikanku.
Dengan tubuh yang terasa kian menggigil dan jantung yang berdetak lebih kencang,ku mulai berlutut di depan Vita.Tanpa izin,Ku raih kedua tangannya.Ia tampak kebingungan,Ia hanya diam seakan mengizinkan apa yang Aku lakukan.
"Vit....entah sejak kapan Aku merasa jatuh cinta kepadamu?,Aku tak tahu.
Tapi Aku tahu,bahwa saat ini Aku benar-benar menyayangimu dan Aku beranikan diri melamamarmu untuk menjadi Ratu di Istanaku.
Jika Kamu terima,ambil dan pakailah cincin ini di jarimu.
Namun,andai Kamu menolak lamaranku,ambil dan lemparkan cincin ini ke kawah bromo itu".Ucapku dengan harapan Ia menerima permintaanku.
"Mas......???????".Sahut Vita singkat dengan menampakkan mimik wajah yang penuh keheranan dan tanda tanya.
Kuanggukkan kepala sebagai Isyarat meyakinkanya,bahwa ini nyata dan Ia harus segera mengambil keputusan.
Vita mengambil cincin yang ada di telapak tanganku.Aku pun tersenyum penuh harap.
"Mas.......cinta itu anugerah,Kita tidak bisa memintanya,kita juga tak kuasa untuk menolaknya.
Terima kasih banyak atas cintamu untukku.Tapi...Maaf,sudah terlambat,Mas.....".
"Maksud Kamu apa,Vit...?".tanyaku penasaran.
"Ya...Mas sudah terlambat.Aku sudah menerima lamaran Pria lain beberapa hari yang lalu.
dan Cincin ini,baiknya Mas simpan lagi.Aku yakin suatu saat nanti akan ada gadis lain yang lebih baik dan lebih berhak memakainya.Sekali lagi,Maaf ya...,Mas...!".
Mendengar ucapan Vita,hati serasa di tusuk pisau bertubi yang memaksa ruhku seakan terjatuh bebas ke dasar kawah Gunung favorit pendaki di wilayah jawa timur ini,meninggalkan jasadku yang tertunduk lunglai.
Namun,Aku berusaha menguasai diri dan segera bangkit dari dudukku.Ku sambut uluran tangan Vita yang mengulurkan tangannya beserta cincin yang sempat kuberikan padanya.
"Siapa pria beruntung itu,Vit...?".Tanyaku penasaran.
"Thony namanya,Mas...orang Gresik.Kami sudah lama saling kenal,meski demikian Kami tak pernah pacaran sebelumnya.Maaf ya,Mas...!". Jawab Vita.
"Ya Vit,Aku terima semua ini.Karena Aku yakin semua ini sudah ditaqdirkan Tuhan,skenarionya sudah tertulis sejak di LauhulMahfudh sana.
Aku sebagai Manusia hanya kuasa untuk berusaha,Keputusan hasilnya merupakan hak pererogatif Tuhan".Jelasku singkat.
Aku berusaha menerima semua ini dengan segenap lapangnya dada. Meski sejujurnya rasa cintaku telah tenggelam di dasar kawah gunung bromo.
Kubalut kekecawaan dengan jubah senyuman,meski hati serasa remuk redam.dengan harapan Ia tak terlalu memikirkan apa yang baru saja terjadi.
Posting Komentar untuk "Cintaku Tenggelam di Dasar Kawah Gunung Bromo"
PERHATIAN ... ! Komentar dengan menyertakan link aktif akan terhapus secara otomatis.